Tak Perlu Bersikap Reaktif!


Beberapa hari belakangan ini banyak teman bloger yang terusik oleh kehadiran blog I hate Indon. Pasalnya, kehadiran blog ini dianggap makin memperkeruh suasana panas yang sudah lama terpicu oleh arogansi negeri jiran kita yang sudah berkali-kali menjadi tukang stempel budaya kita dengan branding Malingsia. Walhasil, tensi kita yang sudah lama memuncak ke ubun-ubun makin tak sabar untuk melakukan tindakan emosional berbau dendam –juga dibalut sikap nasionalisme– sebagai bukti bahwa kita bukan bangsa “bekicot” yang gampang dipermainkan. Hampir tak ada sisa 1/1000 space pun bagi I hate Indon untuk sedikit berbaik hati dengan bangsa kita. Simbol-simbol negara semacam Sang Saka Merah Putih atau Burung Garuda pun diembatnya juga. Bahkan, juga mengaitkannya dengan Polandia yang –bisa jadi– dimaksudkan untuk menghasut bangsa berbendera putih-merah itu. Berikut ini skrinsut-nya.

ganyang-indon.gif

*Makin mendidih darah di ubun-ubun.*

Iseng-iseng, saya pun tanya Om Google. Ada banyak tulisan yang membahas kehadiran I hate Indon. Salah satu di antaranya adalah blog Bung Prasetyo Andy Wicaksono. Menurut analisis Bung Pras, pemilik I hate Indon adalah orang Indonesia sendiri yang besar di Jakarta. Alasannya?

Karena pada beberapa postingan yang dia tulis sendiri [karena ada beberapa yang merupakan saduran dari website2 berita Malaysia, yang sepertinya sudah diubah-ubah biar yang baca tambah panas], dia menggunakan bahasa gaul Indonesia dengan sangat fasih.

Itulah analisis Bung Pras. Lantas, saya pun kembali iseng untuk melihat profil pemilik I hate Indon. Berikut ini skrinsutnya.

i-hate-indon.gif

Ternyata, pemilik I hate Indon adalah seorang konsultan yang tinggal di Jakarta, Bekasi, Indonesia. Benar atau tidak profil yang ditampilkan oleh sang pemilik, itulah yang masih menjadi tanda tanya. Tapi, agaknya tulisan Mas Muhammad Musadiq Marhaban makin membuktikan bahwa orang-orang Malaysia masih banyak yang waras juga. 😆 Mudah-mudahan benar adanya. Di tengah-tengah memanasnya situasi semacam itu, agaknya memang diragukan kebenarannya kalau pemilik I hate Indon benar-benar orang Malingsia.

*Tensi mulai menurun.*

Ya, ya, yah, kita berharap, mudah-mudahan “perang” itu tak terjadi. Bagaimanapun juga, antara Indonesia dan Malaysia pernah membangun sejarah peradaban sebagai bangsa bertetangga yang ikut berkiprah dalam membangun peradaban dunia yang *halah* rukun dan damai melalui ASEAN. Ini artinya, kita tak perlu –menurut hemat saya– bersikap reaktif dan terprovokasi oleh kehadiran sebuah blog yang –mungkin– sengaja dibuat untuk menambah panasnya situasi.

Persoalannya sekarang, kalau pemilik I hate Indon itu memang bukan orang Malaysia, lantas siapa? Kalau memang benar ulah bangsa kita sendiri, lantas siapakah dia sesungguhnya? Barangkali ada bloger “detektif” — seperti Mas Mbelgedez yang dulu “sukses” nguber-uber si Ratu Bloger — yang berkenan untuk menyelidikinya? *Halah, kayak ndak ada kerjaan sajah!!!*

62 Komentar (+add yours?)

  1. almascatie
    Des 09, 2007 @ 17:27:58

    uhmmm bukankah dalam kebencian musuh sejati ada kebenaran sejati yah pak
    😆

    Balas

  2. Hoek Soegirang
    Des 09, 2007 @ 18:02:34

    hooo…
    analisa saia begini pak, munkin blog tersebudh dibuadh dengan tujuan agar mendafadkan fagerank tinggi (karena dilink dari blog-blog se-Endonesa yang memfosting tentang blog tersebudh). Lha, lalu setelah situasi mereda, blog tersebudh digunakan untuk memberikan back-link untuk meningkatkan blog-blog yang di-monetize-kan pak
    *faranoid abis mbaca SEO-books dsb* :mrgreen:

    Balas

  3. edo
    Des 09, 2007 @ 18:20:44

    heheh…
    seorang teman via ym mempostingkan ke saya untuk melaporkan blog tersebut sebagai blog yang harus di tutup ke penyedia jasa (blogspot). terlepas apapun, saya fikir ide itu lebih efektif daripada ikutan rame dan ngamuk2 di blog tersebut 🙂
    even itu yang membuat oang malaysia atau indo, jelas tujuannya ngga jelas heheheh

    Balas

  4. bacteria
    Des 09, 2007 @ 18:37:19

    wah . blog itu mudah-mudahan cepet dihapus .

    lawan aja , buat aja blog iloveindon

    Balas

  5. Sawali Tuhusetya
    Des 09, 2007 @ 19:13:40

    @ almascatie:
    Bisa jadi benar, Mas Almas, makanya kayaknya kok kalau kita harus mengumbar sumpah serapah di blog tsb malah sia-sia. Ada seorang teman bloger yang menginformasikan, lebih baik kita ban saja blog itu beramai-ramai dengan cara membuka blog tsb, lantas klik aja menu “tandai blog” pada kiri atas halaman blogspot. Makin banyak yang klik makin cepet di-ban sama Google. Gitu katanya.

    @ Hoek Soegirang:
    Walah, makin nggak bener tuh, Mas Hoek. Bikin sensasi untuk kepentingan sendiri. Kenapa mesti menempuh cara2 semacam itu, yak?

    @ edo:
    Oh, begitu, ya, Pak Edo. Seorang teman yang komen di blog yang satunya juga memberitahu agar kita beramai-ramai nge-ban tsb. dengan cara membuka blognya, lantas klik aja menu “tandai blog” pada kiri atas halaman blogspot. Makin banyak yang klik makin cepet di-ban sama Google.

    @ bacteria:
    Betul Mas Bach. Makin cepet hilang dari dunia maya makin bagus tuh Mas.

    Balas

  6. danalingga
    Des 09, 2007 @ 19:20:46

    Saya nunggu hasil dari detektifnya ajalah pak. 😀

    Yang penting, kita jangan cepat terprovokasi.

    Balas

  7. kurtubi
    Des 09, 2007 @ 19:41:31

    Saya sendiri tidak heran setelah ada komentar bahwa tujuannya meningkat rupiah. tapi mbuh lah..

    semula pun saya mau memposting crita ini, tapi malah meningkatkan “libido” si penulis i hate indon itu.. jadi saya hanya diam.. tidak komentar di sana, hanya liat2 saja. Bukankan emas itu diam? *takut di kritik kalau bilang; diam adalah emas*

    Balas

  8. Rozy
    Des 09, 2007 @ 20:18:09

    Wait and see…then….Jangan mau kepancing! Katanya pelopor ESQ dari indonesia..Nyambung nggak ya Pak Sawali? 😉

    Wassalam

    Balas

  9. deKing yang biasa2 saja
    Des 09, 2007 @ 21:23:08

    Hati2 … jangan terprovokasi

    Balas

  10. Zulfaisal Putera
    Des 09, 2007 @ 21:51:06

    Malaysia itu negara kecil dengan jiwa pembelajar yang besar. Kita negara besar dengan jiwa pembelajar yang kecil. Mengapa harus panik lihat dan dengar tetangga (itu juga kalau benar ditulis oleh tetangga)menggerutu. Banyak yang bisa dan harus dikerjakan. Salah satunya, teruslah berbenah biar tak kehilangan kebanggaan lagi sebagai bangsa yang penuh ide dan kreatif.

    Semoga tak seburuk yang disangka!

    Salam!

    Tabik!

    Balas

  11. Sawali Tuhusetya
    Des 09, 2007 @ 22:12:36

    @ danalingga:
    Saya juga menunggu, Mas Dana, mudah2an ada teman bloger yang bersedia melacak siapa yang berada di balik blog I hate Indon itu.

    @ kurtubi:
    Kita bisa nge-ban blog itu, kata seorang teman, dengan mengunjunginya, lantas klik aja menu “tandai blog” pada kiri atas halaman blogspot. Makin banyak yang klik makin cepet di-ban sama Google. Konon begitu, mas Kurt, nanti Google dengan sendirinya *halah sok tahu* akan menutup blog itu.

    @ Rozy:
    Walah, pelopor ESQ dari Jakarta? Masih belum jelas Mas Rozy. Ntar kita tunggu aja, yak!

    @ deKing yang biasa2 saja:
    Setuju banget, Pak deKing. Jangan terprovokasi!!! :mrgreen:

    @ Zulfaisal Putera:
    Yak, tepat sekali ajakan Pak Zul. Ikut mendukung, Pak. Jangan sampai kita kehilangan kebangaan sebagai bangsa yang besar. OK!

    Balas

  12. erander
    Des 09, 2007 @ 23:48:52

    Tidak tahu ada apa dibalik semua ini?? Seperti pengadu dombaan begitu ya pak?? ..

    Balas

  13. bangbadi
    Des 10, 2007 @ 00:53:23

    Blog kayak gitu dicuekin aja deh. Gak ada kerjaan banget kalo kita tanggepin, kenyataannya kayaknya emang orang Jakarta yang buat itu.

    Balas

  14. Trackback: Delafan Re-Soul-Uzy Hoek Soegirang « BLoG GiRanG
  15. extremusmilitis
    Des 10, 2007 @ 01:25:22

    Menurut-ku Pak Guru, sebelum kita meribut-kan masalah-masalah ter-sebut, alangkah lebih baik-nya kita ber-tanya pada diri kita sendiri apakah kita sudah men-cintai budaya kita? apa-kah kita sudah ikut me-lestarikan karya bangsa kita sendiri?

    Dan, untuk apa kita mem-buang-buang energi dengan masalah provokasi seperti itu? Lebih baik kita bahu membahu menjaga agar kekayaan bangsa yang kita miliki saat ini bisa lestari sampai anak cucu kita. Bukan begitu Pak Guru? 😉

    Balas

  16. Yari NK
    Des 10, 2007 @ 07:11:58

    Wah…. sudah nggak heran kok Pak Sawali, saya sudah sering melihat kok komen2 orang Malaysia yang lebih goblog rusak dari tulisan2 di blog itu. Itu di atas sih masih agak sopan.

    Percuma deh kasih komen di situ juga, bukannya dianya jadi tambah pinter bener, malah kitanya yang jadi ikut2an globlog rusak! Ya nggak? :mrgreen:

    Balas

  17. mbelgedez
    Des 10, 2007 @ 07:27:57

    Ke…ke…ke… 😆

    Para Blogger Malesia udah pada nyampah di Blog sayah, di Post ini;

    Mengapa Bangsa(t) Malesia Maju ?

    Termasuk Blog I Hate Indon….

    dibeberapa Blog Malesia, Blog sayah jugak dicaci maki….

    Balas

  18. caplang™
    Des 10, 2007 @ 07:49:25

    jadi bahan ketawaan juga koreksi
    jangan terpancing emosi 😀

    Balas

  19. anggara
    Des 10, 2007 @ 08:06:40

    saya agak males menanggapi blog itu, karena sebenarnya membuat blog malingsia saja sudah membuktikan bagaimana bangsa ini sudah tidak mampu lagi memisahkan mana rakyat Malaysia dan mana pemerintah Malaysia yang memang kurang ajar itu

    Balas

  20. Dee
    Des 10, 2007 @ 08:32:22

    Saya kebetulan berada di “sarang lawan”. Saya hanya mencoba menanggapi semua kebencian dengan cinta dan kasih sayang. Selama saya masih bisa membalas perlakuan mereka dengan kepala dingin, dan tidak memberikan perlawanan sebagaimana yang mereka harapkan, maka lambat laun mereka justru akan respek, dan akan memberikan pengakuan secara tulus bahwa bangsa Indonesia tidaklah sebodoh dan sekasar yang mereka kira. Bahwa bukan hanya mereka yang paling cerdas dan berbudaya. Alhamdulillah, dengan cara tersebut, saya tak mendapatkan pandangan sebelah mata, dan kita dapat hidup berdampingan dan saling menghargai.

    Balas

  21. yusuf
    Des 10, 2007 @ 08:58:54

    BANTAI!!!!!!!!!!!!!!!

    Balas

  22. Hanna
    Des 10, 2007 @ 09:41:24

    Jangan terpancing emosi dan provokasi. Saya tidak suka dengan perang, Pak. Saya mencintai kedamaian. Tapi, sepertinya itu hanya bagian dari mimpi saya yang sangat panjang dan melelahkan. Saya ingin kita semua, khususnya bangsa ini bisa saling mengasihi, mencintai, dan menghargai satu sama lain. Dan, bisa lebih mencintai, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan kita yang memang unik dan antik.

    Ya… kita tunggu deh hasil penyelidikkannya.

    Balas

  23. cK
    Des 10, 2007 @ 10:32:03

    saya nunggu hasil penyelidikannya ajah. tapi heran juga, udh di-flag sama banyak orang tapi kok itu blog masih ada ya? 😕

    Balas

  24. goop
    Des 10, 2007 @ 11:41:30

    Saya cuma sekali nge-klik link-nya
    dan memang benar apa kata Paman Extrem, jangan-jangan karena kita lupa sehingga banyak kecolongan (hal ini ada pula di tempat Paman Michael De Be)

    Balas

  25. goop
    Des 10, 2007 @ 11:45:26

    Lah, itu komen blum selesai udah nyelonong masuk, maaf Paman Sawal, kesalahan teknis, berikut ini lanjutannya…

    Akhirnya hati-hati dengan provokasi, jangan reaktif, dan coba mari kita antisipatif 😀

    sampun Paman, pareng, matur nuwun :mrgreen:

    Balas

  26. Amelia
    Des 10, 2007 @ 12:51:58

    kayanya pemilik weblog i hate indon itu orang indonesia kerna dia tau mental dan psikologi orang indonesia yang lemah iaitu GAMPANG DIPROVOKASI!

    Balas

  27. Hoek Soegirang
    Des 10, 2007 @ 14:13:22

    pak, maaf saia oot, ada pe er (lagi :mrgreen: ) di blog saia. trekbekna sefertina uda samfe yah? tolong dikerjakan ya pak 😛

    Balas

  28. Trackback: Kita ini Harusnya Malu « [Chaos Region - Incorporated]
  29. Herianto
    Des 10, 2007 @ 14:40:27

    Saya mulanya mo mendukung komen no #1 di atas .. 😆
    Siapa itu ya ? Oh, almas … 😀

    BTW, apa maksudnya kebenaran sejati itu adalah negerimu ini ? 😦
    Kok gak yakin ya ?

    #Apakah aku kehilangan nasionalisme ….

    Balas

  30. wellnada
    Des 10, 2007 @ 15:30:40

    saya penganut filsafat berat sang darta goutama , biar lah mereka ( malingsia )biar kena hukum karma atas perbuatan ke kita selama ini.percayalah ………………fuck malingsia

    Balas

  31. rozenesia
    Des 10, 2007 @ 16:32:45

    Hihihiiii.. Saya nanggapin situs itu ya kayak ke Ratu Adil dulu. Diemin ajah. 😛

    Wiw… Lama-lama Indonesia – Malaysia masuh kondisi stalemate juga kalo ga ada tindakan lebih lanjut mengenai hubungan bilateral kedua negara.

    Balas

  32. Sawali Tuhusetya
    Des 10, 2007 @ 16:43:59

    @ erander:
    Bisa jadi hanya sekadar untuk provokasi atau utk menaikkan rating blognya, Pak. Semuanya masih serba tanda tanya 😆

    @ bangbadi:
    Bahkanm perlu di-lag atau di-ban. Klik menu “tandai blog” pada kiri atas halaman blogspot. Makin banyak yang klik makin cepet di-ban sama Google.

    @ extremusmilitis:
    Setuju banget Bung Militis. Kita juga perlu melakukan refleksi dan renungan agar kita juga nggak gampang menyalahkan pihak lain.

    @ Yari NK:
    Oh, kalau kita lihat postingannya dah melecehkan simbol2 negara, ternyata masih ada yang lebih kurang ajar ya, Bung Yari! Ckkkkkk…. :mrgreen:

    @ mbelgedez:
    Walah, selama ini Mas Mbel malah sdh beraksi, yak! Perang dengan sesama bloger rame juga, yak!

    @ caplang™:
    Setuju banget Bung Caplang. Kayaknya sekarang ini emang banyak tuh yang usil memancing2 emosi, hehehehe 😆

    @ anggara:
    Waduh, betul2 negeri tetangga yang bikin susah, ya, pak Anggara.

    @ Dee:
    Hati2 saja tinggal di sarang lawan, Mas Nudee. Jaga diri baik2, yak! Moga2 nggak terjadi apa2.

    @ yusuf:
    Walah! *Hanya bisa garuk2 kepala!*

    @ Hanna:
    Setuju, Mbak Hanna! Tapi mudah2an situasi semacam itu bukan mimpi lagi. Makin lama orang juga makin jenuh terhadap kekerasan, kan, sehingga akan muncul situasi yang bertaburkan cinta dan kasih sayang.

    @ cK:
    Ya tuh, Mbak Chika. Mbandel juga tuh. Om Google belum mengambil sikap juga tuh. OK, kita tunggu aja kalau ada teman bloger yang bersedia menyelidikinya.

    @ goop:
    Setuju dengan sikap semacam itu, Mas Goop. Pandangan yang jernih dan nggak mudah terpancing provokasi.

    @ Amelia:
    Yak, ada yang menduga seperti itu, Mbak. Tapi sebaiknya kita tunggu perkembangan.

    @ Hoek Soegirang:
    Halah, PR lagi. *Baru mikir kapan sempat nggarapnya :mrgreen: *

    @ Herianto:
    Walah, begitu, ya Pak? Tapi suatu ketika kebenaran sejati pasti akan *halah sok tahu* muncul.

    @ wellnada:
    Oh, bagus juga tuh Pak Welly. Sapa sing nadur bakal ngunduh, hehehehe 😆

    Balas

  33. Moerz
    Des 10, 2007 @ 21:21:33

    benar2 menginjak-injak ini….
    *tariknapastahanemosi*
    tunjukan kalau kita bukan bangsa yang mudah di adudomba…

    Balas

  34. ekowanz
    Des 10, 2007 @ 22:14:31

    udah tau rada lama…tapi setelah baca sekilas isinya langsung tak tutup. males pak mau baca…hehehe..

    Balas

  35. hariadhi
    Des 10, 2007 @ 22:38:53

    Pak.. numpang sepam yah.. Mau ngajak yang lain ikut gerakan ini:

    I love ID Movement

    Balas

  36. GRaK
    Des 11, 2007 @ 01:29:48

    Sepakat pak….

    Balas

  37. Imam Mawardi
    Des 11, 2007 @ 08:02:03

    Sikap mudah tersinggung dengan ditunjukkan reaktif dikarenakan oleh kondisi lemah bahkan terbelakang dan putus asa

    Balas

  38. edratna
    Des 11, 2007 @ 08:04:51

    Udah baca blognya pakde Rovicky? Jangan-jangan yang bikin memang sengaja memperkeruh suasana, dan belum tentu orang Malaysia.
    Sebaiknya kita kepala dingin….

    Balas

  39. Sawali Tuhusetya
    Des 11, 2007 @ 11:34:16

    @ Moerz:
    Sabar, Mas Moer, sabar, yak! Siapa menabur angin bakal menuai badai. OK?

    @ ekowanz:
    Bener banget Mas, Ekowanz! Makin banyak baca blognya, makin bikin darah kita mendidih. Mending nggak usah baca sekalian. :mrgreen:

    @ hariadhi:
    OK, makasih infonya, Mas.

    @ GRaK:
    Sepakat yang mana dulu, Mas, hehehehehe 😆

    @ Imam Mawardi:
    Walah, moga2 makin banyak yang bersikap lapang dada dan sabar, ya, Pak.

    @ edratna:
    Belum sempat Bu. Baik. nanti saya tak meluncur ke sana. Makasih infonya.

    Balas

  40. heniwisma
    Des 11, 2007 @ 13:43:18

    Sabar…sabar…sabar…sepertinya memang kata-kata itulah yang paling tepat untuk sekarang ini.
    Negara kita memang lagi terpuruk di sagala sisi, karena itu sudah saatnya kita bangkit dan bangkit lagi.
    P Sawali, salam kenal.
    Kalau semua guru punya blog seperti bapak, saya yakin pendidikan kita pasti akan lebih cepat majunya.Insya Alloh.

    Balas

  41. sigid
    Des 11, 2007 @ 13:57:04

    He he, mungkin kalau dibiarin saja dan ndak ditanggapi akan hilang dengan sendirinya njih pak, seperti nasib ratu adil 😀

    Balas

  42. Sawali Tuhusetya
    Des 11, 2007 @ 16:06:44

    @ heniwisma:
    OK setujtu banget, kita mesti sabar menghadapi berbagai cobaan yang menimpa bangsa kita, hehehehehe 😀 OK, makasih apresiasinya!

    @ sigid:
    Bisa jadi, yak, Pak Sigid, tapi memang dah kebangeten tuh blog. Mudah2an bisa segera terbongkar kedoknya.

    Balas

  43. gempur
    Des 11, 2007 @ 16:42:01

    Sudahlah, pak! kita tahan diri dulu aja, mudah2an mereka gak kualat, kan dulu mereka belajarnya ama kita?! hehehehehe

    10 tahun lagi, buat mereka datang lagi pada kita untuk belajar akhlak yang lebih baik lagi..

    Tugas njenengan pak guru, bikin pintar dan berakhlak baik anak bangsa ini, nggih pak!

    Balas

  44. Sawali Tuhusetya
    Des 11, 2007 @ 18:42:53

    @ gempur:
    Sepakat banget, Pak. Tapi tugas Pak Gempur juga lho, hehehehe 😆

    Balas

  45. Trackback: Kebijaksanaan Socrates (kisah dalam dua bahasa) … « manusia biasa
  46. mas ut
    Des 13, 2007 @ 21:20:52

    biar ndak dihina yang memperbaiki diri, kan nggak ada kesempata orang untuk lihat yang negatif-negatif dari kita. Wong nyatanya TKI kita ya banyak bermasalah, dan bikin masalah. Di dalam negeri sendiri yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin itu kan fakta to.
    Kalau memang banggga dengan Pancasila ya mari kita terapkan nilai-nilai Pancasila bukan malah melecehkan pancasila dengan perilaku yang negatif.

    Balas

  47. Sawali Tuhusetya
    Des 13, 2007 @ 22:59:39

    @ mas ut :
    Sepakat banget, Pak Ut. Kita perlu menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beradab dan berbudaya dengan melakukan aksi secara nyata. OK, makasih, Pak Ut.

    Balas

  48. goyangan
    Des 15, 2007 @ 10:20:26

    Berapa besar kekuatan blog?

    Balas

  49. Simbahe Sales
    Des 16, 2007 @ 13:34:17

    Enggak usah digagaslah Mas yang kayak kayak gini…mending kita gagas gimana caranya meningkatkan kinerja kita untuk ngalahin mereka

    Balas

  50. Sawali Tuhusetya
    Des 16, 2007 @ 21:14:20

    @ goyangan :
    Iya, ya, Mas. Tapi bisa juga memengaruhi opini publik lo, Mas.

    @ Simbahe Sales:
    Sepakat banget, Mas. Dengan kinerja yang bagus. kita pasti bisa mengungguli Malingsia, hehehehe :mrgreen:

    Balas

  51. roffi
    Des 17, 2007 @ 15:15:24

    blog iloveindon.blogspot.com buatan saya lho 🙂

    Balas

  52. Sawali Tuhusetya
    Des 17, 2007 @ 15:25:21

    Walah, jangan bercanda Bung Roffi, ah!

    Balas

  53. Oka Mahendra
    Apr 03, 2008 @ 08:29:53

    Akhirnya blog I hate Indon dah ditutup oleh blogger.com

    Balas

  54. Sawali Tuhusetya
    Agu 22, 2008 @ 23:10:20

    @ Oka Mahendra:
    syukurlah pak mahendra, biar sensasi itu berakhir, hehehe 😆

    Balas

  55. jhatilreog
    Mar 09, 2009 @ 16:51:35

    banyak indon mendidih,marah,sewot
    realitasnya:banyak indon mbabu,nguli di bumi kaya malaysia
    dan senang sekali lihat indon marah bagaikan lihat kera yang marah

    Balas

  56. leona
    Jul 19, 2009 @ 13:53:24

    kepala qw dh mendidih sama malingsia.Enaknya malingsia kita apain yah???

    Balas

  57. salehbaik
    Jul 26, 2009 @ 22:07:11

    Orang Indonesia jangan cari kerja di Malaysia, semua masalah selesai. Jika tiada orang Indon di Malaysia lebih aman.

    Balas

  58. nano
    Agu 24, 2009 @ 16:57:49

    Untuk orang Malaysia di sini: Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu UMNO kalian yang undang ke Malaysia, agar UMNO berjaya di pilihan raya menghadapi Chinese. Mereka itu bukan orang Malaysia tetapi diberi hak memilih dalam pilihan raya, how can?
    Lalu UMNO pun minta dikirim guru-guru matematika dari Indonesia, agar Melayu tak kalah dari Chinese. Janganlah kalian lupa.

    Balas

    • Anwar
      Nov 14, 2009 @ 10:36:33

      Assalamualaikum, saya dr Malaysia. Moga bahgia saudara2 di Indonesia. Apa puncanya perbalahan ini? Memalukan bagi kedua pihak.

      Sedia maklum Malaysia adalah tanjung & pulau y ddiami pndatang dari plbagai bangsa. Kaum Melayu terbesar yang majoritinya berasal dari Tanah Indonesia, diikuti kaum Cina dan India.

      Satu contoh kebodohan kedua pihak yang diperhatikan di sini,

      pada Malaysia, mereka sudah tahu yang soal kebudayaan dan hakciptanya adalah teramat snsitif bagi Indonesian. Lalu mereka mengambil budaya nenek moyang mereka yang mereka ketahui dan ikuti dengan yakin kerana mereka juga berbangsa Jawa, Banjar dan sbagainya..
      ..tanpa melakukan perbincangan dalam untuk sama2 cari penyesuaian. Lantaran angkuh dengan kemewahan yang dikecapi dan pantas membangun, membawa sekali keruntuhan moral di kalangan generasinya. Hasilnya timbullah perbalahan dari dua negara satu rumpun ini.

      pada Indonesia pula, sebilangan yang berperasaan cemburu, kecewa dan terkebelakang telah dengan mudahnya terprovokasi oleh tindakan Malaysia maka terhasillah kupulan seperti BENDERA dan sebagainya yang menganjurkan kekerasan, diburukkan lagi oleh exploitasi media dan kumpulan2 yang mengaut keuntungan dari kedua negara..

      Pada Israel pula, rancangan mereka untuk melaga-laga negara Islam di Asia Tenggara ternyata berputik, diiringi dengan senyuman lebar pemimpinnya..
      Dibantu oleh Amerika yang bekerjasama dengan Thailand menghapuskan minorti Islam di selatan Thai. Tahukah anda juru seksa di Teluk Guantanamo adalah sebilangan agak ramai diimport dari Thailand?

      Berhenti di sini melibatkan Thailand. Renungi diri kita, saudara-saudari. adakah kerana budaya agama yang kita anuti bersama boleh diketepikan, diganti dengan lolongan sumbang dan sumpah seranah dari kedua pihak?

      Mana asas kita?

      Jika Indonesia diapa-apakan, adakah Malaysia akan bantu?
      \
      Jika Malaysia diapa-apakan, adakah Indonesia akan bantu?

      Jika jawapan bagi kedua pihak adalah tidak, maka malulah kita sebagai satu bangsa nusantara yang berjiran, berkongsi agama, rupa, makanan dan bahasa…………..

      Balas

  59. anakbrunaipantangdcabar
    Jul 01, 2010 @ 16:38:13

    indon makan babi..waakakakakkkakakakakkakaakakakakakakakakaak.

    Balas

  60. prasetyaaditama (@didit_koin)
    Okt 29, 2011 @ 15:30:29

    Saya pribadi curiga yang buat blog lucu itu orang Indonesia asli. Whatever-lah, makian2 disana itu sama sekali ngga bikin saya jadi marah. Malah, saya makin ketawa dan kagum karena orang yang menulis blog itu tahu banyak akan sejarah2 bangsa Indonesia dan kelihatannya dia pasti bukan orang yang bodoh (terpelajar sekali, maksud saya). Dan terlebih lagi, kata-katanya “sangat indonesia” sekali (jikalaupun dia bisa berbahasa dan terbiasa mengetik dalam bahasa Indonesia, itu akan membenarkan hipotesa pertama saya tentang betapa cakapnya penulis blog itu). Hebatnya lagi, dia meminta respon langsung. Wow, itu jelas sekali menandakan adanya indikasi untuk mengharapkan pengakuan eksistensi.

    Tapi, ma’af, terakhir kali saya cek…kenapa alamat blog ini sering dikaitkan dengan blog lucu itu ya?. Heran saya… para hadirin heran ngga?.

    Salam hangat untuk semuanya 😀

    Balas

  61. sufian
    Apr 05, 2012 @ 02:31:32

    kita dari satu rumpun yang sama…berdamai lah…

    Balas

Tinggalkan komentar